Jumat, 25 November 2011

Melankolis... -_-

Melankolis

Sejak aku pindah ke Apartemenku yang benar-benar baru ini, terkadang kumerasa sepi. Sapaan hangat tante sebelah rumah yang biasa ku dengar sambil lalukini sangat kurindukan. kiriman kue ataupun pastel dari tetangga sebelah gang, kucing yang kugunting kumisnya (nakal banget ya? sori ya ncing .. )': tapi kan aku kasih susu kan sesudahnya?) satpam yang waktu itu memegangi sepedaku saat aku baru pertama kali belajar naik sepeda, burung kakak tua punya tetangga sebelah, (haduh, mataku udah mulai merah siap mengucurkan air mata, hiks.. hiks.. ), obrolan sama tukang sayur dan ncek penjual daging (tapi akhir-akhir ini udah gak jualan lagi. kenapa ya? sudah tua kali ya, jadi berhenti (ncek ini kira-kira 75 th dan menggenjot sepeda mengelilingi jakarta sambil berjualan daging babi) semoga masih sehat) , devi kecil (masih bayi) yang biasa dijemur di lapangan depan rumah, ama yang suka duduk-duduk di lapangan depan rumah ('ama'='popo'='nainai(?)'='emak'='nenek'), dan masih banyak hal lain yang membuatku teringat dengan rumah dan membuat aku mendadak menjadi melankolis. Apa semua orang seperti ini? Kurasa ya, setiap orang pasti melalui masa melankolis ini namun berbeda jangka waktunya.

Rumahku ini sudah kutempati kurang lebih 15 tahun. Sesuai dengan usiaku saat ini. Namun, tidak benar-benar penuh 15 tahun. Ada kalanya aku ikut mama pindah-pindah rumah. Beberapa rumah yang masih kuingat antara lain di kebalen, bangka, pulogadung, dan serpong. Aku hanya tinggal di rumah tersebut selama beberapa waktu. 3-6 bulan seingatku. Aku lebih sering tinggal di rumah ama, berdua saja dengan ama. Pernah sekali waktu mama, aku, dan ama tinggal bersama. Namun, karena aku mempunyai dua adik kembar yang masih kecil (dulu), mama memutuskan untuk pindah, tidak ingin menganggu ama yang butuh istirahat. Akhirnya, tinggal aku di rumah berlantai satu setengah itu, yang terletak di jalan Tulodong Bawah 5. Rumah yang cukup besar (walau dulu aku selau menganggapnya kecil, namun jika dibendngkan sekarang, tentu itu termasuk besar), terdiri dari 4 kamar tidur (sebenarnya 5 namun ada 2 kamar tidur yang dijadikan satu) yang hanya berfungsi 2 setelah pindahnya mama (sebelumnya 3, 1 kamar pembantu dijadikan gudang) dan 3 wc dimana kini (atau dulu? pokoknya sebelum kepindahan ini) hanya berfungsi 1 setelah kepergian mama juga (dulu 2).

Konon, dipekarangan depan rumah ditanami pohon tebu, namun itu sudah lama sekali, jauh sebelum kulahir. Ada juga lidah buaya dan pandan yang biasanya ama rebus dengan gula untuk kusantap sepulang sekolah denagn es. Kata mama, taman yang ada di samping ruang tamu dulunya kolam ikan. Namun kolam itu disemen menjadi taman biasa. Aku tak habis pikir, mengapa kolam yamg menurutku pasti bagus itu disemen sehingga aku tak sempat melihatnya? Lalu ruang makan yang sekarang dulunya adalah taman juga (banyak juga tamannya ya?). Kuketahui ini dari foto lama yang kutemukan di gudang.

Ada satu ruangan yang belum pernah kumasuki di rumah ini karena takut. buaknnay takut hantu atau hal semacamnya, cuma takut ada bangkai tikus atau kecoa, mengingat tempat ini jarang sekali dibuka, bahkan rasanya tak pernah dibuka. ruangan ini terletak dibawah tangga, di gang kecil yang ada dibalik kompor yang berada di dapur. Kira-kira apa isinya ya?

itulah sekilas tentang rumah lamaku.


Berikut foto-fotonya:



depan
wc
kamar
ruang tamu
joshua&johanes
taman
ruang tengah

garasi



0 komentar:

Posting Komentar

Feel free to drop your comment.. Thanks! :D

 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates