Selasa, 04 Oktober 2016

Tentang Koki Jutek dan MSP

Sebelumnya saya mau cerita dulu ya, kalau tadi saya baruuu aja nonton drama korea yang judulnya 'Oh My Ghost'. Saya nonton bersama nenek saya, di tvN. Pas episode-episode awal sih ceritanya emang masih belum keliatan dan agak membingungkan. Sekarang udah episode 10 kalau ga salah. Dan ceritanya tuh bener-bener bikin baperrrrrr.

Awalnya saya ga nyangka kalau nonton drama korea bisa sebaper ini, tapi kok sekarang sampai ada ninja pengiris bawang dateng ke rumah ya?? Hiks. Atau mungkin sayanya yang mulai berubah jadi ultragirl penghasil ultrami... gajadi deh.

Sebenernya ceritanya ga jauh dari kisah percintaan. Tentang hantu perawan bernama Soon Ae yang ingin merasakan 'heeh' karena dia ga pernah pacaran dst sewaktu hidup. Diapun meminjam tubuh Bong Sun, sekalian biar Bong Sun bisa lebih deket sama koki idamannya. Ehhhh, malah jatuh cinta deh hantunya.

Tiap-tiap adegan Bong Sun sama koki idamannya, baik itu pas dia rasukin maupun nggak, semuanya tetep bikin melteddd. Apalagi si Koki, Kang Sun Woo, di luar tuh galak-galak nyebelin, eh sama si Bong Sun/Soon Ae kalah juga. Jadi manja-lucu-imut gimana gitu aaaaaaaaa #bukancurcol. Seneng deh pas adegan megang tangan atau ditepuk gitu kepalanya, jadi pengen @@.

wa... waaaa... Waaaa... WAAAAAA...
Sudah, sudah. Kalau diteruskan nanti ini bakal jadi artikel click bait yang ga nyambung judul sama isinya (emang udah gitu sih). Bagi kalian yang sudah baca sampai sini padahal sudah sengaja saya bikin distraksi di awalnya, kalian memang luar biasa. 

Kalau ada yang membaca post saya dari kemarin (emang ada?!), akhirnya pengumuman hasil wawancaranya keluar juga. Pas banget abis saya kelar nonton dan baru beli kouta. Puji Tuhan diberikan kesempatan untuk menjajal sebagai MSP wkwkwk.

Belum masuk aja udah 'terpaksa' belajar PHP, upload ke server, dll (yang akhirnya membantu banget nget nget pas PemWeb). Nanti bakal dipaksa apa lagi ya(?). Sekian dulu celotehan ga jelas ini, jangan lupa nonton filmnya yaaa :D


Selasa, 02 Agustus 2016

Microsoft Student Partner : Interview

Fiuh. Setelah melalui rangkaian yang cukup panjang, mulai dari submisi formulir hingga membuat sesuatu yang benar-benar asing, akhirnya tiba juga di puncak babak penyisihan: wawancara! Fase yang membuat jantung saya jadi berdebar-debar, rasanya tak menentu, hati tergetar-getar menanti kamu di sini~ /plak

Pokoknya dari dulu saya itu paling grogi sama yang namanya wawancara. Apalagi kali untuk perekrutan yang lumayan bergengsi. Dulu sempat ada pengalaman ditolak setelah wawancara yang cukup gagal, mungkin itu salah satu alasan yang membuat trauma :<

Nah, untuk wawancara, awalnya saya menduga akan dilangsungkan secara tatap muka alias ketemu langsung alias on site. Tahu dari manakah saya? Soalnya saya sempat stalk beberapa blog yang pernah mengalami tahap wawancara ini sebelumnya (ketahuan deh stalker). Mungkin agar lebih halus mari kita ganti kata 'stalker' menjadi 'penggalian informasi kecil-kecilan'.

Wah rupanya tahun ini tidak sama seperti tahun kemarin. Sebagai pengganti wawancara langsung, diadakan wawancara via video call. Skype tepatnya. Dan ternyata, keputusan ini menimbulkan problema baru. 

Dulu saya sempat pasang Skype, tapi di laptop lama. Nah sekarang ketika ingin memasang di laptop baru, ada dua kendala. Pertama, download installernya dengan kecepatan internet modem colok hanya 30 Kbps (iya, b kecil) dan sering putus pula sehingga banyakan gagalnya dari pada mentokin kepala ke lantai. Kedua, Skype dengan kecepatan internet seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Tapi pada akhirnya, semua berhasil ditangani dengan tether paket data :")

Tibalah waktu wawancara, pukul 20.30 kalau tidak salah. Awalnya saya dihubungkan dengan Lead dari regional saya (BoDeTa), eh tapi setelah bertukar sapa, ternyata ada satu orang lagi yang akan mewawancarai yakni Co-Lead nya. Nah loh. Double panic, tapi dalem hati. Di luar kalem (semoga).

Wawancaranya tidak jauh melenceng dari seputar isi formulir pada awal pendaftaran, sedikit bumbu teknologi, dan keseharian. Serasa kayak ngobrol aja gitu loh. Sekarang (masih) sedang menunggu dengan harap-harap cemas, bagaimana kelanjutannya. Uwahh wish me luck *crossing finger*

Rabu, 11 Mei 2016

MSP PUYS: I'm Possible!

Selamat malam dunia!

Kembali lagi bersama saya di sini, sendiri, dalam sepi. #abaikan. Maafkan judulnya yang sangat seminarable dan klise to the moon and back. Hari ini saya lagi semangat menulis (walau banyak tugas) jadi biarkan saya berlari ke pelarian ini sejenak.

Seperti yang sudah diketahui, untuk proses seleksi MSP alias Microsoft Student Partner para peserta diwajibkan untuk memilih antara membuat aplikasi mobile atau web application. Karena basic saya yang masih dasar banget dan terlalu muluk untuk terjun ke dunia mobile tanpa parasut dalam waktu kurang dari satu bulan (bener-bener blank, dummy abis!), maka dari itu saya memilih untuk mencoba membuat web application.

Dalam proses pembuatan web application ini, saya memulai dari, ummm... 30% maybe? Dasar yang baru saya pegang dari materi di kampus hanya sebatas HTML, CSS, Javascript, dan jQuery. Semuanya masih level beginner. Atau beginner lebih dikit lah. Baru bisa bikin kalkulator dan game mencocokan kartu pake javascript aja udah seneng banget kok.

Awal proses pencarian ide, saya optimis. Bahkan saya membayangkan sebuah web application idaman saya (tempat para penulis dapat 'mengerami' idenya dan mendapat koreksi dan/atau mengoreksi tulisan rekannya) yang ternyata pekerjaan di balik layarnya alias back end nya tidak sesimpel yang dibayangkan.

Atas usul seorang mentor dan kawan, tercetuslah ide untuk membuat CV online. Eh tapi serius sebelumnya saya juga kepikiran buat hal sejenis, cuma yang versi interaktifnya. Hehe. 

Saya memulai dari tutorial PHP yang dasarnya dasar kalau kata dia. Membuat to do list sederhana. Baru menyetor data dan menampilkan ulang sih dan itu ternyata cukup menantang. Malah tanpa saya sadari, saya sudah mempelajari dasar AJAX ketika membuatnya. Tutorial demi tutorial saya telan hingga terwujudlah website application pertama saya: Rezumei.




Masih jauh dari kata sempurna sih, tapi saya senang dapat 'melahirkan' website pertama saya. Siapa sangka saya yang tak pernah kenal dengan FTP, FileZilla, dan PHP bisa menghasilkan sesuatu yang berkaitan dengan website. Hiks. *tebar confetti*

Penasaran? Kunjungi aja http://rezumei.azurewebsites.net/ . Segala kesalahan dan kekurangan harap dimaklumi ya. Bisa dimasukkan sarannya ke form feedback yang ada di halaman depan. Terima kuaci. :D

 

Jumat, 15 April 2016

Noah's Bottle: Osu, Cytus, Deemo, dan Piano Tiles Jadi Satu

Sudah lama ya gak review-review. Kemarin iseng baca reviewan saya dulu terhadap film dan game. Reaksi: Wuih, beneran nih saya yang nulis? Niat amat... Apa kebanyakan waktu luang ya wkwkwk. Pokoknya semua data-datanya lengkap, banyak gambar, dan pokoknya niat deh. Coba aja liat review novel visual, Osu, film, film lagi, dan buku. Huahahahaha ga nyangka juga ya :"D

Sekarang mau nulis yang ringan-ringan aja karena terdorong sama bagusnya game ini, melampaui ekspetasi saya deh. Nama gamenya Noah's Bottle.

Sekilas mirip Deemo ya?
Game yang satu ini mengusung tema tak berbeda jauh dari game-game yang beredar di pasaran yakni rhythm game alias game yang mengandalkan ritme/ketukan dari suatu musik sebagai inti permainannya. Nah, yang membedakan adalah, kalian bisa mengimpor sendiri musik yang diinginkan dan game ini akan langsung membuatkan patternnya secara otomatis!

Ada dua jenis permainan utama di game ini yakni Falling Notes dan Spin Type. Falling Notes ya not-not yang jatuh sesuai irama, mirip Deemo. Kalau Spin notnya tersusun di sebuah piringan yang harus disentuh ketika dilewati oleh garis yang berputar. 

Ini yang Spin
Hal yang saya sukai dari game ini adalah storylinenya yang jelas dan menarik, tampilan dan background yang cantik, gameplay yang variatif (ketika kalian bertemu dengan satu peri dan botolnya, klik pada botol peri tersebut untuk bermain game type lain), kemampuan untuk menyesuaikan delay, bisa bikin pattern sendiri, dan yang paling penting bisa masukin lagu sendiri!

Lagu-lagu yang saya masukin kebanyakan dari sountrack anime (ngambil dari Osu), lagu Cytus (download dari Osu juga) dan lagu favorit lainnya. Sejauh ini, game play yang paling saya suka adalah yang ice genie.


Penasaran? Coba aja cari di playstore. Seru deh! Selamat bermain!

MSP PUYS: PHP Terdeteksi Sebagai Comment, Solved

Kalian baru belajar mencoba menggunakan PHP untuk mengembangkan website kalian? Lantas ketika di jalankan, kalian menemui kendala yakni kode PHP kalian malah terdeteksi sebagai komentar (PHP detected as comment) di HTML? Untuk lebih jelasnya, coba cek gambar di bawah ini:

Pas dikodingannya udah bener

Eh pas dijalanin malah jadi comment
Mengalami hal serupa? Donburi bee hepi! Saya juga kok kemarin *tos*. Ceritanya, kemarin saya sedang mengikuti sebuah tutorial dari sebuah website yang katanya buat pemula. Mula-mula, disuruh nulis kodingan sesuai yang diminta, habis itu dijalanin di browser. Awalnya saya mikir-mikir, ini cara jalaninnya gimana, kan jenis filenya bukan html tapi php. Saya yang masih polos-polos dan lugu-lugu akhirnya memutuskan untuk: klik kanan > open with > google chrome. Tampilannya jalan sihh.. tapi ya itu, PHP nya ga jalan sama sekali.

Setelah mencoba bertanya pada bintang dan rumput yang berjoget orang-orang yang lebih pro, ternyata oh ternyata cara bukanya bukan begitu. Jadi yang bener gimana? Berikut langkah-langkahnya:

1. Pastikan Apache dan MySQL kalian sudah aktif

Cara ngaktifinnya, buka XAMPP Control Panel (install dulu) lalu diaktifkan deh

2. Selanjutnya, masuk ke folder XAMPP (biasanya di disk C atau tergantung waktu install di mana) lalu cari folder htdocs

3. Nah, folder htdocs ini akan menjadi workspace kalian. Buat folder baru dan beri nama sesuai dengan nama situs yang diinginkan

4. Masukkan file-file PHP kalian ke folder baru tersebut

5. Pada browser, ketikan alamat localhost/namafolder, niscaya file PHP kalian akan terbuka.

Bagaimana, terselesaikan tidak masalahnya? Semoga terbantu ya.. :D

Selasa, 12 April 2016

MSP PUYS: Gathering Idea and Deciding

Let's bomb post today! Dua post sekaligus! Kapan ya terakhir kali saya nulis banyak-banyak sehari. Padahal besok masih UTS /dasar,

Jadi inget jaman dulu pas ngeblog rajin banget deh nulisnya. Tiap kali ketemu info atau pengetahuan baru yang menarik pasti langsung di tulis. Baca buku atau film yang bagus rasanya gatel kalau gak dibagikan. Terus kalau nuli tuh suka lama sendiri, bisa 2-3 jam. Masalahnya? Cari cara terbaik untuk menyampaikan, mulai dari angle, diksi, keakuratan informasi, typo, gambar, dan seterusnya. Uh, rasanya semua tulisan yang ada di sini harus sempurna dari ujung huruf kapital, spasi, koma, sampai ketemu titik. Kayak lagunya Andra and The Backbone.

Sekarang? Behhh.... Masih sih. Dikit. Wkwkwk.

Tuh kan malah jadi curhat.

Jadi selama kurang lebih dua atau tiga hari ini, selain belajar buat UTS dan mengejar deadline tulisan di majalan kampus yang sudah terlewat jauh, saya sempatkan juga buat PDKT uhm, maksudnya pendekatan dalam rangka mencari tutor yang mau mengajar dan membimbing saya yang masih hina dan tak tahu apa-apa ini. Kecantol sih beberapa yang sekiranya bisa diganggu sewaktu-waktu. Terima kasih semuanya!

Terus saya juga coba-coba cari ide. Mulai dari yang ngawang banget dan kayaknya gak mungkin dibikin dalam sebulan sampai hal remeh yang kayaknya ga ada orang yang bakal pake. Huft, susah-susah gampang ya mencari ide itu. Oh ya untuk pilihan antara App Development dan Web Development, sepertinya untuk saat ini saya bakal lebih berfokus kepada Web Development dulu karena baru bisa itu. Hehehe. Doakan supaya lancar ya! (terutama UTS nya nih hehe).


Microsoft Student Partner: Pimp Up Your Skill

Welcome back all!

Gimana yang habis UN perasaannya? Atau yang lagi masa-masa UTS seperti saya? Atau malah ada yang baru masuk semester genap? Hahaha... Yang jelas tujuan postingan kali ini selain untuk menyapa adalah untuk membawa perkembangan terbaru mengenai Microsoft Student Partner alias MSP. Sekalian jadi diary berjalan gitu loh hihi.

Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya, ada empat tahap yang dicantumkan di email perihal MSP yakni Submission Filtering, Self Learning, Pimp Up Your Skill, dan Interview. Dan rupanya... Jeng jeng jeng jeng...

Sekarang saya sudah masuk tahap tiga! Tahap Pimp Up Your Skill. Duh, rasanya tegang-ngeri-senang gimana gitu. 

Pada tahap ini, para partisipan diminta untuk memilih satu dari dua tugas yang disediakan. Pertama-tama ada App Development. Sesuai namanya, App Development mengharuskan peserta untuk membuat aplikasi  Universal Windows Platform (UWP) atauaplikasi multiplatform dengan menggunakan Visual Studio dan Xamarin. Yang kedua, ada Web Development. Untuk tugas kedua ini, peserta diminta membuat satu Web Application yang telah di host di Microsoft Azure.

Uwah, tugas yang cukup menantang menurut saya! Apalagi deadlinenya itu loh, kurang dari sebulan lagi. Lagi minggu UTS pula. o.o

Uh mari berharap yang terbaik!

Minggu, 20 Maret 2016

MSP SL: Microsoft Azure

Masih bagian dari rangkaian Microsoft Student Partner: Self Learning, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Microsoft Azure. Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Sudah kenal belum tentu dia sayang #eh. Makanya kita harus kenalan dulu sama si Microsoft Azure ini, siapa tau jadi sayang.

Sebelumnya, yang saya pernah salah menduga Azure sebagai kerabat dari Axure. Habis, namanya mirip. Sekadar informasi, Axure itu adalah salahs atu aplikasi prototyping. Bisa untuk membuat contoh website ataupun mobile apps. Nah kalau Microsoft Azure beda lagi. 

Pernah dengar cloud computing? Platform as a service (PaaS)? Bagi kalian yang mengambil studi lanjutan berkaitan dengan dunia teknologi, tentu sudah tidak asing dengan kedua istilah tadi. Nah, Microsoft Azure adalah salah satu contoh nyata apa yang kalian pernah dengar saat penjelasan dosen di kelas itu. Microsoft Azure adalah PaaS yang berada di cloud.

Masih bingung? Secara sederhana, Azure memungkinkan kita untuk membangun aplikasi di cloud, bisa berupa web apps, cloud service, atau aplikasi yang berjalan di atas virtual machine. 

Salah satu materi yang harus dipelajari secara mandiri selama masa self learning ialah Microsoft Azure ini. Setelah berkenalan dengan Microsoft Azure, sekarang bagaimana cara kerjanya?


Cara menggunakannya tidak terlalu sulit, cukup kunjungi situsnya di azure.microsoft.com. Di sana, kalian bisa memilih metode pembayaran yang diinginkan (pay as you go atau langganan per tahun). Disediakan juga promo coba gratis.

Apa? Kamu pelajar atau mahasiswa yang sukanya gratisan? Jangan menangis, jangan bersedih, semuanya akan berlalu~ #malah nyanyi.

Microsoft sangat memahami dan mendukung para pejuang tanpa tanda jasa alias pelajar yang ingin menggunakan Microsoft Azue sebagai media belajar. Pelajar atau mahasiswa dapat menggunakan Azure secara gratis!

Caranya, cukup buat akun di dreamspark.com. Microsoft DreamSpark juga merupakan salah satu bentuk dukungan Microsoft bagi pelajar di seluruh dunia dengan menyediakan aneka OS, software, atau aplikasi lainnya secara cuma-cuma. Cukup buat akun di sana dan lampirkan KTM/surat yang membuktikan bahwa kamu masih pelajar. Lebih baik lagi jika ternyata kampusmu sudah bekerja sama dengan DreamSpark karena kamu akan langsung mendapatkan akun gratis. Coba tanyakan ke dosen atau bagian student service kampusmu untuk memastikan ya. Cek juga apakah nama sekolah/kampusmu terdaftar di website DreamSpark langsung.

Kalau sudah berhasil membuat akun dan masuk, di sana kamu akan menemukan tawaran untuk menggunakan Azure secara gratis. Mudah kan?

Sudah pernah menggunakan Azure atau sedang dalam tahap 'PDKT' sama Azure? Share di kolom komentar ya!

Jumat, 18 Maret 2016

MSP SL: Microsoft Virtual Academy

Tes tes 1 2 3 *cek mic*

Baiklah, setelah penantian yang tidak panjang-panjang amat, saya akan membahas tentang Microsoft Virtual Account atau yang biasa disebut sebagai MVA. Apa itu MVA?

MVA tak lain dan tak bukan adalah sebuah situs e-learning yang disediakan khusus oleh Microsoft. Di MVA, siapa saja yang memiliki passion di bidang teknologi, mulai dari website, aplikasi, game, infrastruktur cloud, maupun aneka bahasa pemrograman. Kampus saya sendiri juga menggunakan MVA sebagai materi belajar mandiri di rumah loh, jadi sedikit-banyak saya sudah mengenal platform belajar ini.

Loh, belajar sendiri lewat internet kan bisa. Cari-cari saja bahan dari internet.

Eits, tunggu dulu. Belajar lewat MVA punya sejuta kelebihan loh! Kira-kira apa saja ya?


  1. Kursusnya ada banyak... banyak... *bukaniklan*
  2. Kamu pemula? Intermediate atau Advanced? Ingin belajar cara membuat game, aplikasi ponsel atau Big Data? Mau tahu lebih jauh seputar Cloud App Development, Businsess Intelligence, juga HTML5? Semua ada lengkap di MVA, tinggal buat akun dan kamu bisa mengakses semuanya kapan saja, di mana saja.
  3. Satu, dua, tiga, ikuti tahap-tahapnya!
  4. Semua kursus yang ada di MVA telah diatur secara runtut sehingga kamu tinggal mengikuti sesuai dengan modul yang diberikan. Dari yang belum tahu apa-apa sampai jadi expert, mengapa tidak? Ingat, the expert in anything was once a beginner. 
  5. Bukan kursus biasa
  6. Bukan hanya memberikan materi berupa slide-slide atau tulisan, kamu juga akan mendapatkan materi lainnya seperti video, modul, atau bahkan latihan soal seperti kuis untuk mengasah kemampuanmu.
  7. Akses kapan saja, di mana saja
  8. Karena sifatnya online, kamu bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Lagi jam istirahat di kampus? Lagi bosen di rumah? Lagi nongkrong cantik di kafe sebelah? Bisa banget sambil buka website ini!
  9. Progresmu tersimpan
  10. MVA akan mencatat progres yang sudah kamu tempuh dan menandai sampai mana kamu terakhir mengakses MVA. Jadi tidak perlu kebingungan lagi dengan pertanyaan 'kemarin sampai mana ya?'
  11. Dapat sertifikat!
  12. Nah ini nih yang paling asyik. Kamu dapat membuktikan kalau kamu sudah mengikuti sebuah kursus dengan komplit plit plit dengan sertifikat yang akan diberikan. Seperti ini nih contohnya:
  13. Dan mengagumkannya, semua itu bisa kamu dapatkan dengan gratis!
  14. Cukup login dengan akun Microoft yang kamu miliki dan kamu akan dapat semua keuntungan-keuntungan yang ada.

Bagaimana, menarik bukan belajar di MVA? Tunggu apa lagi, segera akses situsnya di https://mva.microsoft.com/.




Microsoft Student Partner: Self Learning

Yeay! Melanjutkan postingan kemarin, sekarang kita masuk ke tahap Self Learning dari Microsoft Student Partner. Jika sebelumnya kita membahas tentang tahap Submission Filtering, sekarang mereka yang telah lolos tahap penyaringan formulir online akan mendapatkan email pemberitahuan dan dihadapkan pada tahap kedua yakni Self Learning. Ini adalah tahap yang sedang saya jalani sekarang. Sebenarnya, bagaimana sih gambaran besar dari tahapan pemilihan Microsoft Student Partner? Nah, rupanya ada empat tahap yang harus dilalui, untuk selengkapnya bisa dilihat pada potongan email yang saya sertakan.


Wah, berarti masih ada dua tahap lagi yang harus dilalui yakni Pimp-up Your Skill dan Interview. Selama Self Learning, peserta diharapkan untuk belajar secara mandiri melalui media-media yang disediakan oleh MSP. Salah satunya lewat Microsoft Virtual Academy dan video-video tutorial. Penasaran seperti apa? Nantikan di postingan berikutnya ya!

Minggu, 13 Maret 2016

Microsoft Student Partner: Submission Filtering

Selamat datang di blog ini lagi! *tebar confetti*

Maaf sudah sekian lama menelantarkan, bersihin sarang laba-laba dulu deh. Maklum, alasan-alsaan kenapa saya terpaksa vakum sejenak bisa dibaca di sini. Baiklah, sekarang saya akan memulai postingan kali ini yang akan membahas tentang.... Microsoft Student Partner!

Wuih. Serem. Ada nama sebuah perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat itu yang melekat di sana, tak lain dan tak bukan adalah Microsoft. Siapa yang tidak kenal Microsoft, apalagi dengan salah satu OS untuk desktop-nya yang merajai pasar mancanegara alias Windows. Lalu, apa hubungannya Microsoft dengan Microsoft Student Partner?

Microsoft Student Partner atau yang biasa disebut sebagai MSP merupakan sebuah program besutan Microsoft. MSP menghimpun mahasiswa-mahasiswa yang memiliki hasrat di bidang teknologi untuk bersama-sama membangun keahlian, memimpin komunitas, dan membangun relasi dengan para profesional. Kabar baiknya, Indonesia juga termasuk salah satu dari lebih dari 100 negara yang dipercaya untuk menjalankan program ini setiap tahunnya. 



Saya sendiri baru mengetahui keberadaan MSP ini dari blog rekan saya yang ternyata terpilih menjadi salah seorang MSP. Waktu itu saya yang masih semester dua terkagum-kagum. Wah, keren sekali! Saya melihatnya belajar membuat website, aplikasi, bahkan berkesempatan untuk menjajakan aplikasi buatannya di Windows Store!

Karena persyaratan yang belum memenuhi (kalau tidak salah, minimal semester empat) dan saat itu memang sudah tutup pendaftarannya, akhirnya saya putuskan untuk memendam hasrat ini terlebih dahulu #ea #lebay #abaikan.

Gayung bersambut, tepat saat saya baru mengawali hari yang baru sebagai mahasiswi semester empat, sepucuk(?) surel mendarat mulus di kotak masuk saya. Undangan untuk mendaftar sebagai MSP! Yuhuuu.

Namun, tak dapat dipungkiri awalnya saya ciut juga. Terbayang ratusan, atau mungkin ribuan orang dengan berbagai keahlian yang mendaftar di sana. Mungkinkah ada peluang untukku di hatimu di MSP? Akhirnya berbekal nyali dan semboyan 'Fortuna Favi Fortus' (keberuntungan memihak mereka berani) yang saya pegang sejak SMA, saya pun kembali nekat untuk mendaftarkan diri, persis seperti kenekatan saya kala ikut lomba-lomba sebelumnya. Hihi.

Saya pernah baca di sebuah blog tips dan trik, di sana dimuat salah satu tips ketika mengikuti lomba. Kira-kira begini katanya: 'Ketika ikut lomba, yang penting nekat, daftar, lalu lupakan'. Lupakan di sini artinya jangan terlalu dicemaskan, apalagi ditunggu-tunggu pengumumannya. Salah satu hal yang tidak terlalu sulit bagi saya yang memang pada dasarnya pelupa.

Ketika menjalani tahap pertama alias Submission Filtering, peserta diminta untuk mengisi formulir pendaftaran yang ada di https://msdn.microsoft.com/id-id/microsoftstudentpartners.aspx. Pertanyaannya tidak terlalu sulit, kebanyakan berisi informasi pribadi, minat di bidang teknologi, serta pengalaman-pengalaman yang pernah diikuti. Lumayan detail juga pertanyaannya. Setelah itu, peserta yang lolos submission filtering akan dihubungi kembali dan diminta untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap apakah itu? Nantikan di posting berikutnya ya!

Jumat, 11 Maret 2016

I'm Back!

Halo! Saya kembali! Hehe.

Setelah sebelumnya sempat hiatus, kini saya akan sedikit kembali mengisi blog ini. 

Kok bisa? Ada angin apa?

Nanti kalian pasti akan tahu sendiri kok di bawah hehe. Sebelumnya cerita-cerita sedikit ya.. Sekarang saya sudah semester empat loh! Ga kerasa ya! Padahal kayaknya kemaren masih pake rok putih abu-abu itu deh, Sekarang sudah hampir lulus huhuhu.

Nah, sebelum saya memulai postingan baru, saya sempet-sempetin dulu nih buat ganti template. Karena setelah sekian lama saya mengamati template blog buatan saya sendiri, ternyata template blog itu agak sedikit..... iya sedikit..... alay. Dan agak norak ya. Huehue. Makanya saya putuskan ganti template jadi yang ini. 


Lebih simple tapi tetap ada kesan unyu-unyunya sedikit. Hehe. Baiklah, nantikan postingan berikutnya yaa :D


 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates