Kamis, 13 Juni 2013

Dunia Tanpa Minyak

Kelangkaan minyak saat ini tengah menjadi isu hangat yang patut dijadikan pusat perhatian. Ketika kampanye diet plastik dan minyak mulai mencuat, tak sedikit dari kita yang mengabaikannya. Minyak bumi terus dieksploitasi hingga batas akhirnya.

Siang ini (13/6), National Geographic Channel lewat tayangan Aftermath: World Without Oil, memberikan gambaran bagaimana jadinya dunia ketika minyak telah habis. Berikut apa yang saya dapatkan ketika menontonnya:



Menit Pertama:
Ketika 16.000 km 3 minyak menghilang, alarm di pengkilangan mulai berdering tanda merosotnya tekanan dalam pipa.

Satu Hari Pertama:
Semua produk minyak, mulai dari aspal, solar, bensin, dan tar menjadi berharga dan terbatas.Saham-saham bernilai ratusan triliun menjadui tidak berharga. Pekerja minyak dipecat. Konsumen segera menuju pom bensin terdekat untuk mengisi bensin terakhir kalinya. (mirip kelangkaan BBM di Indonesia ya?)

Minggu Pertama:
Persediaan minyak mulai habis. Pemadaman listrik menyebar ke seluruh dunia (lagi-lagi mirip seperti Indonesia, yah mungkin rakyat Indonesia saat itu hanya akan menggumam: 'ini mah sudah biasa'). Pengangguran meningkat hingga 30%. Hewan ternak mati kekurangan makan. Terjadi kerusuhan dan penjarahan (pasti lebih parah dibanding kerusuhan 65).

Bulan pertama:
Jalanan kosong dari kendaraan [horee (?)]. Hanya kendaraan darurat saja yang mendapatkan bahan minyak. Pemerintah memutuskan untuk mulai menanam biofuel (alternatif energi yang ramah lingkungan).

Semester pertama:
Penanaman biofuel ditinggalkan untuk memfokuskan penanaman pangan. Peneliti bereksperimen dengan bahan-bahan kimia untuk menciptakan biofuel.

Tahun pertama:
Mulai ditemukan ganggang sebagai biofuel yang ramah lingkungan dan mudah dikembangbiakkan (hanya dengan sedikit pupuk). Lithium yang merupakan bahan baku baterai menjadi sangat dicari dan menjadi sumber energi baru.

Lima Tahun Pertama:
Barang-barang elektronik yang awalnya dibuang mulai dicari dan dikumpulkan. Dalam satu ton ponsel bisa didapatkan 275gr emas. Pesawat dan roket belum dapat digunakan kembali. Satelit-satelit berjatuhan karena kehabisan bahan bakar. Penduduk mulai menanam sendiri makanan mereka. Apartemen menjadi rumah kaca. Kereta api menjadi sarana transportasi yang menghubungkan seluruh dunia. Kota-kota mulai dibangun di sepanjang rel kereta api. Kota-kota lama ditinggalkan.

Empat Puluh Tahun Kemudian:
Langit tampak bersih. Udara terasa lebih segar. Mobil kembali diciptakan namun dengan bahan bakar listrik. Kerangkanya tidak lagi menggunakan besi namun serat optik yang ringan. Kendati demikian, harga mobil sangatlah mahal sehingga tak sembarangan orang bisa memilikinya. Tampaknya, dunia lebih baik tanpa kehadiran minyak.

Ini videonya (jika kecepatan internetmu melebihi kecepatan cahaya):

World Without Oil Video






0 komentar:

Posting Komentar

Feel free to drop your comment.. Thanks! :D

 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates