Kamis, 30 Agustus 2012

Cara Agar Proposal Diterima

Proposal adalah sebuah tulisan yang menjabarkan rancangan suatu acara secara runtut dan jelas sehingga orang yang membacanya bersedia untuk menyetujui atau mendanai acara tersebut. Namun, untuk membuat sebuah proposal yang dapat disetujui tentu bukan perkara mudah. Adakalanya proposal tersebut mengalami penolakan. Nah, berikut beberapa tips untuk meminimalisir resiko terjadinya penolakan terhadap proposal:



1. Buatlah proposal yang 'menjual'
Proposal yang menjual artinya memberikan keuntungan bagi pihak yang akan menyetujui atau mendanai. Beritahu rincian keuntungan yang akan diperoleh jika proposal tersebut disetujui. Misalnya, kepada pihak sponsor, beritahukan keuntungan seperti logo perusahaan akan tercetak di mana saja, siapa saja yang akan datang ke acara tersebut, yakinkan bahwa pengunjung merupakan target yang sangat menjanjikan. Jika proposal tidak ada keuntungan/rewardnya, atau adanya kesenjangan antara reward dan cost, bersiaplah akan kemungkinan terburuk: penolakan.

2. Tepat sasaran
Jangan sampai Anda mengirimkan proposal tentang perlombaan olahraga antar sekolah ke sekolah jurusan tata boga, apalagi tata busana! Demikian juga dengan proposal yang dikirim kepada sponsor. Apakah masuk akal jika perlombaan bulan bahasa disponsori perusahaan minyak goreng?

3. Buatlah proposal semenarik mungkin
Hal ini berkaitan dengan tampilan fisik dan bahasa yang digunakan. Gunakanlah bahasa yang santun dan memikat. Sedikit hiperbola diizinkan, asal masih masuk akal. Contoh hiperboal yang sering dilakukan adalah pembulatan jumlah pengunjung ke atas. Desainlah cover semenarik mungkin, sesuai dengan isi proposal. Proposal yang menarik tentu tidak akan dibiarkan menumpuk dan terlupakan di sudut kantor sponsor.

4. Masukkan proposal pada saat yang tepat
Lomba masak di bulan puasa? Mengirimkan proposal ke sponsor di bulan Desember (disaat perusahaan akan tutup anggaran)? BIG NO NO!

5. Tanyakan kelanjutan proposal
Satu minggu setelah proposal diajukan, coba tanyakan bagaimana kelanjutannya, apakah sudah dipertimbangkan. Dengan demikian proposal yang mungkin tadinya hampir terlupakan (apalagi jika anda mengirimkannya pada perusahaan besar) akan kembali dilirik. Namun jangan mengeceknya setiap saat, seperlunya saja. Bisa-bisa malah mengganggu dan membuat risih.

Itulah beberapa tips yang dapat saya berikan. Tips-tips tersebut saya dapatkan dari catatan Bahasa Indonesia kelas XI baru-baru ini, semoga bermanfaat.

7 komentar:

  1. Wah... Postingan.x membantu banget
    Ijin #Share yah...??

    BalasHapus
  2. apakah harus datang ke perusahan tersebut atau lewat pos , saya belom mengerti

    BalasHapus
  3. untuk mengirimkan proposal, bisa dengan datang langsung atau pos. Bisa juga dengan mengadakan janji temu terlebih dahulu lewat telepon, tergantung kebijakan perusahaan. Lalu untuk pemantauannya, secara berkala bisa ditelepon saja agar proposal tidak terlupakan. :)

    BalasHapus
  4. terima kasih, sangat bermanfaat!

    BalasHapus
  5. Kalau masukin proposal bulan Nopember, tapi kontaknya awal januari efektif ngak mbak? kan awal tahun anggaran.....nuhun

    BalasHapus

Feel free to drop your comment.. Thanks! :D

 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates