Beberapa minggu yang lalu, seperti biasa saya pulang sekolah naik bis kopaja. Namun ternyata, kejadian ini tak sebiasa biasanya. Dari awal naik bis saja tuh suasananya udah creepy gimana gitu. Saat itu saya duduk di bangku barisan kedua dari belakang. Bangku paling belakang (yang panjang itu saudara-saudara, yang bisa buat duduk rame-rame hingga berlima, sekadar info buat yang belum pernah naik) awalnya hanya dihuni seorang pemuda.
Beberapa saat kemudian, naiklah tiga pemuda yang bergaya 'sok' preman. Biasa, minta sedekah dengan gaya 'sok' mengancam. Dan seperti biasa pula, saya ga ngasih. Walaupun sepenglihatan saya yang lain di kiri (ibu2), kanan (ibu2 juga), depan (anak sekolah) pada ngasih, saya tetep keukeuh ga ngasih karena prinsip saya "Selama orang itu (pengemis dkk-red) masih sehat walafiat dan kayaknya masih mampu kerja, kenapa ngemis?". Selain itu kan ada pasal 40 Perda DKI 8/2007 yang melarang memberi uang kepada pengemis, ya kan? (padahal aslinya emang ga ada uang :p)
Nah, setelah berhasil "memeras" isi kopaja yang kebanyakan wanita, mereka duduk di bangku paling belakang itu dan mulai merokok. Karena ga tahan asapnya, saya pindah ke bangku yang agak di depan. Akhirnya ketiga orang tadi turun juga. Kayaknya seisi bus menghela nafas lega. Namun, ada yang aneh nih... Ingat seorang pemuda yang tadi duduk sendirian di bangku paling belakang? Nah, si doi ini jadi bengong, melogo. Hipotesis saya: dia dihipnotis! Dan ternyata hipotesis saya tepat! Si kenek kopaja kemudian menepuk-nepuk pundak pemuda tadi dan menyuruhnya mengecek dompetnya. Ia pun mengobrak-abrik tas pinggangnya, kemudian tertunduk lemah. Dompet beserta isinya raib!
Sejenak saya sempat berpikir. Mengapa hal ini dapat terjadi? Bagaimana perasaan pemuda itu? Bagaimana kalau saya tadi duduk di bangku belakang? Bagaimana kalau tadi saya yang dihipnotis? Bagaimana kalau Christine pacaran sama Ayam? (peace tin.. hahaha :p)
Nah, karena itu saya nge-post artikel ini.
Berikut beberapa petunjuk untuk menghindari dan mengatasi kejahatan Hipnotis atau “gendam”
1. Jangan membiarkan pikiranmu kosong ketika berada di daerah umum. Pikiran kosong dapat mengakibatkan gerbang telepathic terbuka, sehingga pihak lain dapat dengan mudah menyampaikan pesan secara telepathic.
2. Waspadalah jika tiba-tiba timbul rasa kantuk yang tidak wajar, ada kemungkinan bahwa seseorang yang bermaksud negatif sedang melakukan “telepathic forcing”.
3. Bagi mereka yang memiliki kebiasaan “latah”, sebaiknya jangan bepergian ke tempat umum tanpa teman. Mereka yang mempunyai kebiasaan “latah” cenderung memiliki gerbang bawah sadar yang mudah dibuka paksa dengan bantuan kejutan (Shock Induction). Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mudah terkejut.
4. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada beberapa orang yang tidak dikenal mengerumunimu untuk suatu alasan yang tidak jelas. Sekali lagi jangan mudah panik ! Karena rasa panik akan mempermudah terbukanya gerbang bawah sadarmu!
5. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahumu ! Usahakan agar pikiran dan panca indera yang kamu miliki tetap dalam keadaan aktif ke seluruh lingkungan ! Jangan terfokus pada ucapan-ucapan orang yang menepukmu ! Segera berpindahlah ke daerah yang lebih ramai !
6. Jika secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dadamu terasa sesak, dan diikuti dengan perut yang agak mual, dan kepala sedikit pusing, waspadalah karena mungkin ada seseorang tengah mengerahkan energi gendam ! Segera lakukan “grounding”, yaitu meniatkan membuang seluruh energi negatif ke bumi (cukup visualisasi).
7. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, segera sibukkan pikiran kamu agar tetap berada di frekuensi yang mengakibatkan efek hipnotis tidak dapat bekerja ! Antara lain caranya ialah dengan berdoa dalam hati, menyanyi dalam hati, atau memikirkan hal-hal yang berat !
8. Jika ternyata kamu mulai merasa memasuki suatu “kesadaran berbeda” dari biasanya, mungkin kamu sudah mulai terpengaruh oleh hipnotis. Jika anda merasakan hal ini, maka segera niatkan dalam hati bahwa, “Dalam 3 hitungan, saya akan kembali sadar dan normal sepenuhnya ….”, kemudian segera hitung dalam hati : “Satu …, dua, … tiga”.
9. Akhirnya, tanamkan terus menerus di dalam diri anda bahwa hipnotis tidak akan bekerja bagi mereka yang menolaknya ! Hal ini juga berlaku untuk ilmu gendam!
Demikian tipsnya, semoga membantu!
first source: beritaunik.net
second source: ceritabarengtin2.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
setelah saya cek, ternyata kata yang benar tuh hipnosis. Hipnotis itu untuk pelakunya, orang yang melakukan hipnosis. Kalau kata kerjanya itu hipnosis. jadi yang benar itu dihipnosis, menghipnosis, dll.
BalasHapus