Senin, 08 Juli 2013

Ghost Date yang Tidak Pernah Ada

Tahukah teman-teman apa yang terjadi pada tanggal tiga sampai dengan tiga belas September 1752? Tidak tahu? Tenang, bukan hanya teman-teman yang tidak tahu, seluruh orang di dunia ini juga tidak tahu apa yang terjadi pada tanggal tersebut. Malah sesungguhnya, tidak ada peristiwa apapun yang terjadi pada tanggal tersebut. Tidak ada kelahiran, kematian, bahkan kehidupan!

Ya, seluruh orang yang tengah tertidur lelap pada tanggal dua September, mendapati dirinya bangun pada tanggal empat belas September! Semua orang kebingungan karena telah kehilangan sebelas hari dalam hidup mereka. Apa yang terjadi? Apakah semua orang terkena virus tidur yang membuat mereka tertidur selama sebelas hari non-stop? Atau terjadi ledakan dari mesin waktu yang tengah mengalami penyempurnaan sehingga semua orang terlempar menuju dimensi waktu lain tanpa mereka sadari? 

Ternyata selain bulan kelahiran depimomo yang cute ini pada bulan September 1752 ada sebelas hari yang dihilangkan! Hari-hari yang hilang tersebut seringkali disebut seperti "Ghost Date". Kok bisa ya?


Hilangnya sebelas hari, mulai dari tanggal tiga sampai dengan tanggal tiga belas September ini, dapat dicek di Unix seperti di bawah ini:


Kalau tidak bisa, bisa cek di http://www.hcidata.info atau http://www.timeanddate.com. Pengguna linux juga dapat melihatnya dengan cara mengganti tanggal di komputer. Sayangnya, pengguna Windows tidak dapat melakukannya. Tereliminasinya sebelas hari pada bulan September 1752 ini bukan karena iseng loh. (arti iseng dapat di lihat di komik buatan saya di bawah ini) 


Hehe, maaf kalau jelek, masih pemula nih. Ok, kembali ke topik. Hilangnya sebelas hari tersebut dikarenakan perubahan penanggalan yang awalnya menggunakan kalender Julian menjadi kalender Gregorian. Mengapa dilakukan perubahan penanggalan? 

Pada tahun 45 SM, Julius Caesar, seorang astronom dan ahli matematika, membuat sebuah sistem penanggalan Julian dimana tahun kabisat (satu tahun berisi 366 hari) terjadi tiap empat tahun sekali. Menurut penelitiannya, bumi berevolusi dalam waktu 365 hari dan 6 jam. Oleh karena itu, kelebihan 6 jam dikumpulkan selama 4 tahun hingga akhirnya menjadi satu hari. Pada waktu itu, 25 Maret ditetapkan sebagai hari tahun baru atau pergantian tahun. Misalnya, 24 Maret 1500 akan diikuti 25 Maret 1501. 



Beberapa waktu berselang, terasa ada hal yang ganjil dengan sistem penanggalan tersebut. Misalnya, awal musim semi yang biasanya berlangsung pada bulan tertentu berangsur-angsur bergeser hingga menimbulkan kebingungan. Astronom dan ahli matematika lainnya mencoba meneliti kesalahan apa yang terdapat dalam kalender Julian. Ternyata, ditemukan bahwa waktu revolusi bumi terhadap matahari tiidak genap 365 hari 6 jam. Waktu revolusi tepatnya adalah 365 hari, 5 jam, 49 menit dan 12 detik. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan waktu sekitar 11 menit antar kalender Julian dengan waktu revolusi bumi.



Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII beserta astronom dan ahli matematikanya membuat sistem penanggalan baru yang disebut kalender Gregorian. Pada sistem penanggalan ini, setiap tahun yang tepat dapat dibagi empat merupakan tahun kabisat, kecuali tahun yang dapat dibagi dengan 100. Namun, tahun yang dapat dibagi 400 tetap merupakan kabisat. Contoh, tahun 1900 bukan tahun kabisat; 2000 adalah tahun kabisat.Sistem penanggalan ini langsung diterapkan pada tahun 1582, dengan menghilangkan tanggal 5 Oktober 1582 hingga 14 October 1582 (10 hari).


Inggris dan Eropa belum menerapkan sistem penanggalan baru ini hingga 1752. Saat mereka menyadari bahwa sistem penanggalan mereka memiliki kekurangan, sudah terdapat perbedaan 11 hari antara kalender Julian dan Gregorian. Akhirnya, tahun 1751 dimulai dari 25 Maret dan berakhir pada 31 Desember 1751. Hari tahun baru ditetapkan tanggal 1 Januari dan hari terakhir adalah 31 Desember. Lalu, 2 September 1752 diikuti tanggal 14 September 1752. Ringkasan perubahan dalam kurun 1750-1753:

a. 31 Desember 1750 diikuti 1 Januari 1750 (belum ada perubahan tahun) 
b. 24 Maret 1750 diikuti 25 Maret 1751 (pergantian tahun) 
c. 31 Desember 1751 diikuti 1 Januari 1752 (pergantian tahun) 
d. 2 September 1752 diikuti 14 September 1752 (tereliminasinya 11 hari) 
e. 31 Desember 1752 diikuti 1 Januari 1753 (dan seterusnya hingga kini)

Sistem penanggalan Gregorian yang digunakan saat ini belum tentu sahih. Kesahihan sistem penanggalan bersifat relatif, karena waktu rotasi dan revolusi bumi terus berubah sesuai zaman. Siapa tahu kelak akan diterapkan sistem penanggalan baru yang akan menimbulkan "Ghost date" lainnya. Berminat untuk menelitinya?

0 komentar:

Posting Komentar

Feel free to drop your comment.. Thanks! :D

 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates