Sabtu, 28 April 2012

Kata-kata Bijaksana (Humor)

Ingat...!! BIJAKSANA...!! bukan BIJAKSINI..!!

• Janganlah engkau MENUNTUT ILMU, karena pada dasarnya ILMU itu tidak bersalah.

 • Janganlah pula engkau MENIMBA ILMU, karena di dalam sumur tidak ada ILMU.

• Janganlah engkau MEMBALAS BUDI, karena belum tentu BUDI yg melakukannya.

• Janganlah engkau MENYUMBANGKAN LAGU, karena lagu yang SUMBANG tidak enak untuk didengar

• Janganlah engkau MENGURUSI TEMAN, karena belum tentu temanmu hendak berbadan KURUS

• Janganlah engkau MEMBANGUNKAN RUMAH untuk keluargamu, karena rumah memang tidak pernah TIDUR

• Janganlah engkau MEMBERI TAHU orang yang bertanya, karena orang itu mungkin sukanya makan TEMPE

• Janganlah engkau MENGARUNGI LAUTAN, karena KARUNG memang lebih cocok untuk beras.

• Jangan engkau MERESAPI kata-kata bijak ini, karena MERES keringat aja susah. Apalagi MERES SAPI….

 

Jumat, 27 April 2012

Contoh Narasi Wawancara Satpam


Yang Penting Happy!



Merasakan keamanan dan kenyamanan adalah dambaan setiap orang. Peran satpam merupakan salah satu kunci dalam menyelenggarakan keamanan, kenyamanan, keselamatan dan ketertiban di lingkungan tersebut. Satuan pengamanan, atau sering juga disingkat satpam, adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan keamanan. Sayangnya, peranan mereka sering diremehkan oleh mereka yang merasa kedudukannya lebih tinggi. Padahal, mereka adalah ujung tombak bagi terciptanya sebuah lingkungan yang aman dan nyaman.

Siang itu, Rabu (11/4) kami telah merencanakan untuk mewawancarai seorang satpam yang bekerja di Apartemen Mediterania Garden Residences 2 yang terletak di bilangan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Sekitar pukul 12 siang, kami sudah berkumpul di lobi utama apartemen tersebut. Kala itu, kami menghampiri sekelompok satpam yang tengah menyantap makan siang di sebuah pos jaga. Kami pun meminta kesediaan salah seorang satpam di kelompok tersebut untuk kami wawancarai. Untungnya, ada seorang satpam berperawakan tinggi yang bersedia untuk kami wawancarai. Awalnya, muncul kekakuan antara kami dengan lelaki berkulit sawo matang ini. Akan tetapi, dengan pembawaannya yang santai, ia mampu mencairkan suasana yang sempat tegang.

Pria yang acapkali dipanggil Firman ini bernama lengkap Firman Yudiana. Pemuda Cirebon kelahiran 23 April 1989 ini masih berstatus lajang. Walaupun usianya kini sudah memasuki kepala dua, ia masih belum merencanakan untuk menikah. ”Kawin soal nanti, yang penting sekarang nyari uang dulu buat ditabung,” ujarnya disusul gelak tawa teman-temannya. Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan ceria oleh teman-temannya. Tak mengherankan jika ia memiliki banyak kawan di tempatnya bekerja kini. Kediamannya terletak tak jauh dari tempat kerjanya, masih di daerah Tanjung Duren. Sayangnya, ia enggan untuk menyebutkan alamat lengkapnya. Ia merantau sendiri di Jakarta, semua sanak saudaranya menetap di Cirebon. Oleh sebab itu, tanggungan hidupnya lebih ringan karena seluruh gajinya hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Firman sudah menjalani profesinya sebagai satpam selama dua tahun terakhir. Banyak pengalaman yang telah ia peroleh, baik suka maupun duka. Salah satu pengalamannya yang paling berkesan yaitu saat berkumpul bersama teman-temannya dimalam tahun baru. Saat itu, ia merasa sangat senang walaupun acara yang dilangsungkan sangat sederhana karena hanya diselenggarakan di rumah salah seorang temannya, tak jauh dari tempat kerjanya. ”Pokoknya waktu itu seru banget deh! Security di sini semuanya kumpul. Kita bakar jagung terus dimakan rame-rame.” Namun, ia juga memiliki pengalaman sedih selama bekerja menjadi satpam. Kala itu, ia terpaksa membatalkan janji kencannya karena salah seorang rekannya sakit sehingga ia harus menggantikannya.

Layaknya seorang pegawai, ia terikat oleh jam kerja. Sebagai satpam dengan 7 hari kerja dalam 1 minggu, ia bekerja selama 12 jam dalam 1 hari. Jam kerjanya dimulai pukul 8 pagi dan berakhir pukul 8 malam. Hal ini cukup melelahkan baginya. Karena itu, ia pun harus pandai-pandai membagi waktu antara karir dan kekasihnya. ”Kalau boleh jujur, satu-satunya alasan saya masih bertahan bekerja di sini ya karena ada pacar saya,” ungkapnya malu-malu. Sebelum menjadi satpam, dulunya Firman merupakan seorang wartawan olahraga untuk sebuah koran harian di Cirebon. Sayangnya, profesi tersebut hanya dilakoninya selama tiga bulan dikarenakan kantor tempatnya bekerja pailit. Ia pun merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan baru. Jadilah ia seperti sekarang ini, menjadi seorang satpam sekadar untuk menyambung nyawa sekaligus menambah pengalaman kerjanya.

Firman berprinsip, hidup itu harus bahagia. Baginya, kebahagiaan bukan diukur dari kesenangan dan kemewahan. Bahagia dirasakannya ketika ia mensyukuri segala yang ia miliki, bukan menyesali apa yang belum dimilikinya. “Yah, saat saya merasa kurang beruntung, saya selalu berpikir kalau sebetulnya di tempat lain ada yang lebih kurang beruntung,” tuturnya. Walau demikian, ia berharap segera mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan sesuai dengan minatnya, yaitu di bidang jurnalistik. “Saya pingin banget jadi wartawan lagi. Sayang, belum ada kesempatan,” katanya seraya tersenyum.

Jumat, 20 April 2012

Burung Camar (Lirik)

Burung Camar
oleh: Vina Panduwinata

Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan, di balik awan
Membawa angan-anganku jauh meniti buih
Lalu hilang larut di lautan

Oh bahagia tiada terperi
Indah nian derap jiwaku
Tak kenal duka derita tak kenal nestapa
Ceria penuh pesona

Tiba-tiba 'ku tertegun lubuk hatiku tersentuh
Perahu kecil terayun nelayan tua di sana
Tiga malam bulan t'lah menghilang
Langit sepi walau tak bermega

Tiba-tiba kusadari lagu burung camar tadi
Cuma kisah sedih nada duka, hati yang terluka
Tiada teman, berbagi derita,
bahkan untuk berbagi cerita

Burung camar, tinggi melayang
bersahutan dibalik awan
Kini membawa anganku yang tadi melayang
Jatuh dia dekat di kakiku


Selasa, 17 April 2012

Stoples Kehidupan (Renungan)



...Maka Isilah Dengan Hal Bermakna Sebelum Penuh!

Seorang professor berdiri di depan
kelas filsafat dan meletakkan
beberapa barang di atas mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa
mengucapkan sepatah kata pun, dia
mengambil sebuah stoples mayones
besar yang kosong dan mulai mengisinya
dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para
muridnya,
"Apakah stoples itu sudah
penuh?"
Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak
batu koral dan menuangkannya ke
dalam stoples yang sama. Dia mengguncang
dengan ringan. Batu-batu koral masuk,
mengisi ruang yang kosong di antara
bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya lagi pada para
muridnya,
"Apakah stoples itu sudah
penuh?"
Mereka setuju bahwa stoples
itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil
sekotak pasir dan menuangkannya ke
dalam stoples...

Tentu saja pasir itu menutup semua
ruang yang tersisa. Profesor sekali lagi
bertanya "Apakah stoples sudah penuh?"

Para murid dengan suara bulat
berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua
cangkir kopi dari bawah meja dan
menuangkan isinya ke dalam stoples,
dan secara efektif mengisi ruangan
kosong di antara pasir.

Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika
suara tawa mereda, "Saya ingin
kalian memahami bahwa stoples ini
mewakili kehidupanmu."

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang
penting - Tuhan, keluarga, anak-anak,
kesehatan, teman dan para
sahabat. Jika segala sesuatu hilang
dan hanya tinggal mereka, maka
hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal
lain, seperti pekerjaanmu, rumah
dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya
- hal-hal yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan
pasir ke dalam stoples," lanjut
profesor, "Maka tidak akan tersisa
ruangan untuk batu koral ataupun
untuk bola-bola golf. Hal yang sama
akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi
untuk hal-hal sepele, kalian tidak
akan mempunyai ruang untuk hal-hal
yang penting buat kalian"

"Jadi..."

"Berilah perhatian untuk hal-hal
yang kritis untuk kebahagiaanmu.
Bermainlah dengan anak-anakmu.
Luangkan waktu untuk check up
kesehatan.

Ajak pasanganmu untuk keluar makan
malam. Akan selalu ada waktu untuk
membersihkan rumah, dan memperbaiki
mobil atau perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu
kepada bola-bola golf - Hal-hal
yang benar-benar penting. Atur
prioritasmu. Baru yang terakhir,
urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan
dan bertanya, "Kalau Kopi yg
dituangkan tadi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang
kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan
kepada kalian, sekalipun hidupmu
tampak sudah begitu penuh, tetap
selalu tersedia tempat untuk
secangkir kopi bersama sahabat" :-)


cerita di atas merupakan intisari dari "google bottle". saya mendapatkannya dari sebuah email yang dikirim anne ahira. sungguh cerita yang inspirasional!

Kamis, 12 April 2012

Perangkap Tikus (Renungan)


Seekor tikus mengintip dari balik celah tembok. Ia mengamati sang petani dan istrinya yang sedang membuka sebuah bungkusan.
"Wah, ada mainan baru!" pikirnya.
Tapi dia terkejut sekali saat benda di dalam bungkusan itu dikeluarkan. Ternyata, petani baru saja membeli perangkap tikus.
Tikus itu pun berlari ke ladang pertanian milik petani itu. Ia menjerit memberi peringatan kepada siapa saja yang ditemuinya sepanjang perjalanan.

“Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!” teriaknya berkali-kali.

Sang ayam yang kebetulan berpapasan dengannya, berkokok tenang sambil tetap
menggaruki tanah. Ayam itu mengangkat kepalanya dan berkata.
"Maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan teriak-teriak teruslah, itu membuat aku sakit kepala!”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya,
“Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”
"Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu sambil terus berteriak.
"Oh! Sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil tertawa terbahak hingga air liurnya menetes dari sudut mulutnya.

Tikus malang itu akhirnya kembali ke sarangnya dengan kepala tertunduk. Ia merasa begitu kesal dan sedih karena terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh sendiri.

Malam pun tiba. Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang bergema di seluruh rumah. Seperti bunyi perangkap tikus yang berhasil menangkap mangsa. Istri petani terbangun dan berlari menuju perangkap yang dipasangnya tadi pagi untuk melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan, dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak adalah seekor ular berbisa. Ular itu menggigit tangan istri petani itu.

Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Rupanya bisa yang dimiliki ular tersebut cukup kuat. Beberapa hari kemudian, si istri yang masih demam dan petani kembali ke rumah. Istri petani itu nampak kurus. Dan sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga petani untuk memberikan semangkok sup ayam hangat sebagai obat pertama untuk setiap orang yang sakit demam. Petani itu pun mengasah pisau nya kemudian pergi ke
ladang, mencari ayam untuk bahan sup nya. Ayam itupun tak berkutik saat pisau sang petani mencabut nyawanya.

Namun, sang istri ternyata tak kunjung sembuh. Banyak tetangga dan keluarganya yang datang membesuk ke rumahnya. Petani pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di ladang itu dijadikan gulai.

Tetapi, sang istri tak kunjung sembuh. Kondisinya kian hari makin memburuk. Akhirnya, tibalah waktunya sang istri menghembuskan nafas terakhirnya. Istri petani itu meninggal. Datanglah sanak saudara dan teman-temannya untuk melayat. Petani pun harus menghidangkan jamuan bagi tamu-tamu yang hadir. Tak ada cara lain, lembu di ladang itupun dijadikan panganan untuk puluhan tamu yang hadir.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” akan ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya...

Jumat, 06 April 2012

Attrib Hidden File Virus Shortcut

Membasmi Virus Shortcut Dengan Attrib CMD Dan Tips Lainnya




ApakahUSB flashdisk Anda terkena virus shortcut? Virus tidak merusak file, isi dari flashdisk Anda hanya disembunyikan lalu digantikan dengan shortcut-shortcut 'palsu'. Apa yang harus dilakukan bila USB Anda terkena virus ini? Berikut caranya...

1. Dengan Command Prompt:
  • Colok USB di komputer yang 'bersih'. Komputer ini HARUS BELUM PERNAH MEMBUKA FLASHDISK ANDA YANG TERKENA VIRUS (bila waktu itu anda membuka flashdisk ini dari komputer anda dan flashdisk Anda ternyata sudah terjangkit virus ini, sekarang jangan buka dari komputer itu lagi, buka dari komputer lain)

  • Buka my computer hanya untuk melihat USB Anda terletak di drive mana (biasanya terletak di drive E, F, atau G)JANGAN DI BUKA

  • Klik Start, Run, ketik CMD

  • Ketikkan drive flashdisk Anda (jika di g maka ketik G: ,enter)

  • Ketik

attrib -h -r -s * /s /d
del *lnk /s /f
del *exe /s /f
del *scr /s /f
del *vbs /s /f
del Autorun.inf /s /f
mkdir Autorun.inf

Kode diatas untuk memunculkan file-file yang di hidden virus dan menghapus shortcut-shortcut dan aplikasi yang mungkin merupakan virus. (dari guru komputer kelas 3 SMP saya, Pak Ramses Sitorus, thanks pak! :p)
  • Buka flashdisk lewat windows exploler, hapus semua file yang tidak Anda kenal. Kini, flashdisk Anda bebas dari virus.

2. Full scan dengan antivirus tepercaya (Norton, Avira, Avast, dll)
3. Buka flashdisk di komputer dengan sistem OS Linux, niscaya virus tidak akan berkutik. Kemudian hapus semua file yang dicurigai sebagai virus
4. Format ulang flashdisk Anda dengan resiko data hilang
5. Jika sudah terlanjur menginfeksi komputer anda, install ulang saja T_T *putus asa
6. Kalau malas instal ulang, coba tips berikut

Semoga berhasil! Good Luck!!!
nb: semoga christine terbantu

 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates