Manfaat Kulit Kentang: Pembalut Luka, Obat Kanker

Kupas Manfaat Kulit Kentang

Anda pasti tahu kentang bukan? Siapa yang tidak mengenal kentang. Kentang tergolong umbi-umbian terpenting di dunia karena dapat diproses menjadi berbagai makanan olahan. Namun, kentang memiliki rasa yang agak tawar. Karena itu, kentang biasanya disuguhkan dengan garam, kecap, saus tomat, atau mayones sebagai penambah rasa. Dengan menambahkannya, kentang pun akan terasa lebih nikmat. Apalagi jika disajikan ketika hangat, wangi dari kentang yang khas akan lebih tercium. Hal ini akan memperkuat rasa dari kentang sehingga menambah nafsu makan penikmatnya.

Sebelum dikonsumsi, kentang biasanya diolah terlebih dahulu. Bisa dengan cara direbus, goreng, atau dipanggang. Kentang juga bisa diolah menjadi keripik, sup, atau bahkan donat. Saat hendak diolah, mungkin Anda terbiasa untuk mengupas kulit kentang kemudian membuang kulitnya. Bagian yang diolah hanyalah bagian daging umbinya. Kulit kentang dianggap tidak berguna dan kotor karena bersentuhan langsung dengan tanah. Padahal, kulit kentang juga ada manfaatnya loh. Sayangnya, hanya segelintir orang saja yang mengetahui manfaat dari kulit kentang ini. Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai kulit kentang dan manfaatnya.

Selama ini, Anda pasti menganggap kulit kentang adalah bagian yang tidak berguna. Warnanya yang kecoklatan menambahkan kesan bahwa kulit kentang itu kotor. Awalnya, penulis juga sependapat dengan anggapan tersebut. Jika ada kulit kentang yang tak sengaja ikut tersaji, tentu kulit tersebut akan langsung disingkirkan. Hal ini juga kerap kali penulis lakukan. Tak pernah terlintas jika kulit kentang yang selama ini dianggap kotor memiliki kandungan gizi yang tinggi. Malah, kandungan gizinya lima kali lebih banyak dibandingkan dengan daging umbinya.

Sekepal kulit kentang mengandung separuh asupan harian serat larut, potasium, zat besi, fosfor, seng, dan vitamin C. Dalam kulit kentang juga terkandung antioksidan yang bertindak sebagai akseptor radikal bebas. Hal ini menandakan bahwa kulit kentang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka yang rentan terhadap radikal bebas. Contoh luka yang dapat disembuhkan oleh kulit kentang adalah luka bakar. Kulit kentang juga mengandung senyawa antiproliferansi yang menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Artinya, kulit kentang juga berpotensi untuk menjadi obat kanker alami.

Penelitian yang dilakukan M.H. Keswani (seorang dokter di RS Wadia, Bombay, India) menunjukkan bahwa kulit kentang rebus dapat digunakan sebagai pembalut luka bakar. Kulit kentang mudah dipakai dan tidak melekat pada luka seperti pembalut konvensional. Riset selanjutnya yang dilakukan Al-Saikhan dari The Department of Horticultural Sciences turut mendukung hasil penelitian Keswani. Selain itu, mahasiswi S3 UGM, Mutiara Nugraheni menemukan adanya senyawa triterpenic acid berupa ursolic acid dan oleanolic acid yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Hasil temuan baru ini telah dipublikasikan di tiga jurnal internasional yaitu International Food Research Journal, African Journal of Food Science, serta Journal of Medicine Plants Research.

Bagaimana? Tak disangka, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kulit kentang. Kulit kentang yang selama ini dianggap sebagai sampah belaka ternyata dapat digunakan sebagai pembalut luka. Selain itu, potensi kulit kentang sebagai obat kanker alami juga tak perlu diragukan lagi. Kandungan gizi dan serat yang terkandung di kulit kentang juga lebih tinggi dibandingkan dengan daging umbinya. Sekarang, apakah Anda akan tetap menyia-nyiakannya? Tentu tidak, bukan? Karena itu, usahakan untuk selalu mengikutsertakan kulit kentang ketika sedang mengolahnya.

Monica Devi X4-15