Minggu, 20 Maret 2016

MSP SL: Microsoft Azure

Masih bagian dari rangkaian Microsoft Student Partner: Self Learning, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Microsoft Azure. Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Sudah kenal belum tentu dia sayang #eh. Makanya kita harus kenalan dulu sama si Microsoft Azure ini, siapa tau jadi sayang.

Sebelumnya, yang saya pernah salah menduga Azure sebagai kerabat dari Axure. Habis, namanya mirip. Sekadar informasi, Axure itu adalah salahs atu aplikasi prototyping. Bisa untuk membuat contoh website ataupun mobile apps. Nah kalau Microsoft Azure beda lagi. 

Pernah dengar cloud computing? Platform as a service (PaaS)? Bagi kalian yang mengambil studi lanjutan berkaitan dengan dunia teknologi, tentu sudah tidak asing dengan kedua istilah tadi. Nah, Microsoft Azure adalah salah satu contoh nyata apa yang kalian pernah dengar saat penjelasan dosen di kelas itu. Microsoft Azure adalah PaaS yang berada di cloud.

Masih bingung? Secara sederhana, Azure memungkinkan kita untuk membangun aplikasi di cloud, bisa berupa web apps, cloud service, atau aplikasi yang berjalan di atas virtual machine. 

Salah satu materi yang harus dipelajari secara mandiri selama masa self learning ialah Microsoft Azure ini. Setelah berkenalan dengan Microsoft Azure, sekarang bagaimana cara kerjanya?


Cara menggunakannya tidak terlalu sulit, cukup kunjungi situsnya di azure.microsoft.com. Di sana, kalian bisa memilih metode pembayaran yang diinginkan (pay as you go atau langganan per tahun). Disediakan juga promo coba gratis.

Apa? Kamu pelajar atau mahasiswa yang sukanya gratisan? Jangan menangis, jangan bersedih, semuanya akan berlalu~ #malah nyanyi.

Microsoft sangat memahami dan mendukung para pejuang tanpa tanda jasa alias pelajar yang ingin menggunakan Microsoft Azue sebagai media belajar. Pelajar atau mahasiswa dapat menggunakan Azure secara gratis!

Caranya, cukup buat akun di dreamspark.com. Microsoft DreamSpark juga merupakan salah satu bentuk dukungan Microsoft bagi pelajar di seluruh dunia dengan menyediakan aneka OS, software, atau aplikasi lainnya secara cuma-cuma. Cukup buat akun di sana dan lampirkan KTM/surat yang membuktikan bahwa kamu masih pelajar. Lebih baik lagi jika ternyata kampusmu sudah bekerja sama dengan DreamSpark karena kamu akan langsung mendapatkan akun gratis. Coba tanyakan ke dosen atau bagian student service kampusmu untuk memastikan ya. Cek juga apakah nama sekolah/kampusmu terdaftar di website DreamSpark langsung.

Kalau sudah berhasil membuat akun dan masuk, di sana kamu akan menemukan tawaran untuk menggunakan Azure secara gratis. Mudah kan?

Sudah pernah menggunakan Azure atau sedang dalam tahap 'PDKT' sama Azure? Share di kolom komentar ya!

Jumat, 18 Maret 2016

MSP SL: Microsoft Virtual Academy

Tes tes 1 2 3 *cek mic*

Baiklah, setelah penantian yang tidak panjang-panjang amat, saya akan membahas tentang Microsoft Virtual Account atau yang biasa disebut sebagai MVA. Apa itu MVA?

MVA tak lain dan tak bukan adalah sebuah situs e-learning yang disediakan khusus oleh Microsoft. Di MVA, siapa saja yang memiliki passion di bidang teknologi, mulai dari website, aplikasi, game, infrastruktur cloud, maupun aneka bahasa pemrograman. Kampus saya sendiri juga menggunakan MVA sebagai materi belajar mandiri di rumah loh, jadi sedikit-banyak saya sudah mengenal platform belajar ini.

Loh, belajar sendiri lewat internet kan bisa. Cari-cari saja bahan dari internet.

Eits, tunggu dulu. Belajar lewat MVA punya sejuta kelebihan loh! Kira-kira apa saja ya?


  1. Kursusnya ada banyak... banyak... *bukaniklan*
  2. Kamu pemula? Intermediate atau Advanced? Ingin belajar cara membuat game, aplikasi ponsel atau Big Data? Mau tahu lebih jauh seputar Cloud App Development, Businsess Intelligence, juga HTML5? Semua ada lengkap di MVA, tinggal buat akun dan kamu bisa mengakses semuanya kapan saja, di mana saja.
  3. Satu, dua, tiga, ikuti tahap-tahapnya!
  4. Semua kursus yang ada di MVA telah diatur secara runtut sehingga kamu tinggal mengikuti sesuai dengan modul yang diberikan. Dari yang belum tahu apa-apa sampai jadi expert, mengapa tidak? Ingat, the expert in anything was once a beginner. 
  5. Bukan kursus biasa
  6. Bukan hanya memberikan materi berupa slide-slide atau tulisan, kamu juga akan mendapatkan materi lainnya seperti video, modul, atau bahkan latihan soal seperti kuis untuk mengasah kemampuanmu.
  7. Akses kapan saja, di mana saja
  8. Karena sifatnya online, kamu bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Lagi jam istirahat di kampus? Lagi bosen di rumah? Lagi nongkrong cantik di kafe sebelah? Bisa banget sambil buka website ini!
  9. Progresmu tersimpan
  10. MVA akan mencatat progres yang sudah kamu tempuh dan menandai sampai mana kamu terakhir mengakses MVA. Jadi tidak perlu kebingungan lagi dengan pertanyaan 'kemarin sampai mana ya?'
  11. Dapat sertifikat!
  12. Nah ini nih yang paling asyik. Kamu dapat membuktikan kalau kamu sudah mengikuti sebuah kursus dengan komplit plit plit dengan sertifikat yang akan diberikan. Seperti ini nih contohnya:
  13. Dan mengagumkannya, semua itu bisa kamu dapatkan dengan gratis!
  14. Cukup login dengan akun Microoft yang kamu miliki dan kamu akan dapat semua keuntungan-keuntungan yang ada.

Bagaimana, menarik bukan belajar di MVA? Tunggu apa lagi, segera akses situsnya di https://mva.microsoft.com/.




Microsoft Student Partner: Self Learning

Yeay! Melanjutkan postingan kemarin, sekarang kita masuk ke tahap Self Learning dari Microsoft Student Partner. Jika sebelumnya kita membahas tentang tahap Submission Filtering, sekarang mereka yang telah lolos tahap penyaringan formulir online akan mendapatkan email pemberitahuan dan dihadapkan pada tahap kedua yakni Self Learning. Ini adalah tahap yang sedang saya jalani sekarang. Sebenarnya, bagaimana sih gambaran besar dari tahapan pemilihan Microsoft Student Partner? Nah, rupanya ada empat tahap yang harus dilalui, untuk selengkapnya bisa dilihat pada potongan email yang saya sertakan.


Wah, berarti masih ada dua tahap lagi yang harus dilalui yakni Pimp-up Your Skill dan Interview. Selama Self Learning, peserta diharapkan untuk belajar secara mandiri melalui media-media yang disediakan oleh MSP. Salah satunya lewat Microsoft Virtual Academy dan video-video tutorial. Penasaran seperti apa? Nantikan di postingan berikutnya ya!

Minggu, 13 Maret 2016

Microsoft Student Partner: Submission Filtering

Selamat datang di blog ini lagi! *tebar confetti*

Maaf sudah sekian lama menelantarkan, bersihin sarang laba-laba dulu deh. Maklum, alasan-alsaan kenapa saya terpaksa vakum sejenak bisa dibaca di sini. Baiklah, sekarang saya akan memulai postingan kali ini yang akan membahas tentang.... Microsoft Student Partner!

Wuih. Serem. Ada nama sebuah perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat itu yang melekat di sana, tak lain dan tak bukan adalah Microsoft. Siapa yang tidak kenal Microsoft, apalagi dengan salah satu OS untuk desktop-nya yang merajai pasar mancanegara alias Windows. Lalu, apa hubungannya Microsoft dengan Microsoft Student Partner?

Microsoft Student Partner atau yang biasa disebut sebagai MSP merupakan sebuah program besutan Microsoft. MSP menghimpun mahasiswa-mahasiswa yang memiliki hasrat di bidang teknologi untuk bersama-sama membangun keahlian, memimpin komunitas, dan membangun relasi dengan para profesional. Kabar baiknya, Indonesia juga termasuk salah satu dari lebih dari 100 negara yang dipercaya untuk menjalankan program ini setiap tahunnya. 



Saya sendiri baru mengetahui keberadaan MSP ini dari blog rekan saya yang ternyata terpilih menjadi salah seorang MSP. Waktu itu saya yang masih semester dua terkagum-kagum. Wah, keren sekali! Saya melihatnya belajar membuat website, aplikasi, bahkan berkesempatan untuk menjajakan aplikasi buatannya di Windows Store!

Karena persyaratan yang belum memenuhi (kalau tidak salah, minimal semester empat) dan saat itu memang sudah tutup pendaftarannya, akhirnya saya putuskan untuk memendam hasrat ini terlebih dahulu #ea #lebay #abaikan.

Gayung bersambut, tepat saat saya baru mengawali hari yang baru sebagai mahasiswi semester empat, sepucuk(?) surel mendarat mulus di kotak masuk saya. Undangan untuk mendaftar sebagai MSP! Yuhuuu.

Namun, tak dapat dipungkiri awalnya saya ciut juga. Terbayang ratusan, atau mungkin ribuan orang dengan berbagai keahlian yang mendaftar di sana. Mungkinkah ada peluang untukku di hatimu di MSP? Akhirnya berbekal nyali dan semboyan 'Fortuna Favi Fortus' (keberuntungan memihak mereka berani) yang saya pegang sejak SMA, saya pun kembali nekat untuk mendaftarkan diri, persis seperti kenekatan saya kala ikut lomba-lomba sebelumnya. Hihi.

Saya pernah baca di sebuah blog tips dan trik, di sana dimuat salah satu tips ketika mengikuti lomba. Kira-kira begini katanya: 'Ketika ikut lomba, yang penting nekat, daftar, lalu lupakan'. Lupakan di sini artinya jangan terlalu dicemaskan, apalagi ditunggu-tunggu pengumumannya. Salah satu hal yang tidak terlalu sulit bagi saya yang memang pada dasarnya pelupa.

Ketika menjalani tahap pertama alias Submission Filtering, peserta diminta untuk mengisi formulir pendaftaran yang ada di https://msdn.microsoft.com/id-id/microsoftstudentpartners.aspx. Pertanyaannya tidak terlalu sulit, kebanyakan berisi informasi pribadi, minat di bidang teknologi, serta pengalaman-pengalaman yang pernah diikuti. Lumayan detail juga pertanyaannya. Setelah itu, peserta yang lolos submission filtering akan dihubungi kembali dan diminta untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap apakah itu? Nantikan di posting berikutnya ya!

Jumat, 11 Maret 2016

I'm Back!

Halo! Saya kembali! Hehe.

Setelah sebelumnya sempat hiatus, kini saya akan sedikit kembali mengisi blog ini. 

Kok bisa? Ada angin apa?

Nanti kalian pasti akan tahu sendiri kok di bawah hehe. Sebelumnya cerita-cerita sedikit ya.. Sekarang saya sudah semester empat loh! Ga kerasa ya! Padahal kayaknya kemaren masih pake rok putih abu-abu itu deh, Sekarang sudah hampir lulus huhuhu.

Nah, sebelum saya memulai postingan baru, saya sempet-sempetin dulu nih buat ganti template. Karena setelah sekian lama saya mengamati template blog buatan saya sendiri, ternyata template blog itu agak sedikit..... iya sedikit..... alay. Dan agak norak ya. Huehue. Makanya saya putuskan ganti template jadi yang ini. 


Lebih simple tapi tetap ada kesan unyu-unyunya sedikit. Hehe. Baiklah, nantikan postingan berikutnya yaa :D


 

Celoteh si Devi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates